Jumat, 18 Juli 2014

Kehilangan gigi dan kemampuan mastikasi subjektif pada perempuan pasca menopause

         Berdasarkan data statistik, jumlah penduduk Indonesia akan berkembang terus sehingga estimasi jumlah perempuan menopause mencapai 30,3 juta jiwa1, sementara hasil Riskesdas 2007 menyatakan bahwa kondisi tak bergigi terdapat pada usia 65 tahun sebesar 17,6%.
              Proses menua adalah suatu proses fisiologis kemunduran semua fungsi tubuh dan perubahan fisik yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut sehingga pengobatan yang harus dilakukan menjadi lebih rumit. Gangguan pada rongga mulut yang dialami lanjut usia seperti kehilangan gigi dapat diakibatkan jarangnya dilakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut. Hal ini antara lain berhubungan dengan tingkat pendidikan, sosial, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang pernah diraih, semakin tinggi kesadaran untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Perubahan rongga mulut pada lansia antara lain mulut kering, warna pucat pada mukosa mulut, penipisan mukosa, atrisi, dan kehilangan gigi.
          Dari sisi fisiologis, salah satu gangguan metabolisme hormonal adalah masa klimakterium yang dikenal
sebagai masa premenopause, menopause, dan pascamenopause.  Masa premenopause dimulai dengan gangguan menstruasi dan masa pasca-menopause terjadi 3-5 tahun setelah masa menopause.Menopause adalah suatu periode berhentinya siklus menstruasi pada usia antara 45-55 tahun, dan terjadi penurunan hormon estrogen menjadi 1/10 dari jumlah sebelumnya. Berkurangnya kadar estrogen karena menopause berkorelasi dengan kehilangan perlekatan jaringan periodontal, serta menjadi faktor terjadinya osteoporosis yang mempengaruhi resorpsi tulang alveolar dan hilangnya gigi. Hal tersebut menyebabkan terganggunya fungsi pengunyahan pada lansia yang tak bergigi sehingga akan berpengaruh pada kesehatan umum karena adanya pemilihan makanan.
           jadi bagi kita yang masih muda sangatlah penting untuk menjaga kesehatan gigi kita dari mulai kita lahir sampai kita telah menjadi kakek-kakek ataupun nenek. coba saiapa yang tidak senang jika di hari tua pun masih tetap mempunyai senyum yang manis dengan gigi yang masih kuat dan rongga mulut yang sehat. Semangat Gigi Sehat!!!