Rabu, 26 Juni 2013

Buah Apel

       Setiap orang, mau yang baru lahir, baru balita, jadi anak kecil, masuk usia remaja, menjalani menjadi orang dewasa, dan berakhir di masa tua tidak ada yang mempunyai hidup yang datar-datar saja. Kehidupan memang terasa biasa-biasa saja jika tidak ada rasa syukur, sukacita, menikmati, atau kesenangan, bahkan hidup pun akan terasa tidak menyenangkan jika tanpa ada masalah. Bagi kamu yang merasa hidup kamu masih terasa hambar berarti kamu belum benar hidup.

           Sekarang, aku punya sebuah perumpamaan. Hidup itu kayak makan apel. Loh kok bisa?

           Pertama, kamu punya apel. Apel itu nampak sangat merah, sangat baik, sangat segar, bahkan sangat  menggoda untuk di makan. Namun hanya didiamkan saja tanpa kita makan dan kita tau sendiri apel yang didiamkan lama-kelamaan akan mulai menjadi busuk dan tidak berarti sama sekali. Begitulah sebenarnya yang sering kita alami, terkadang kita punya kesempatan hebat untuk mebuah hidup kita lebih bermakna namun kesempatan itu hanya kita buang tanpa apapun yang berarti. Sangat sayang bukan jika kesempatan tersebut hanya muncul satu kali dan tidak terulang?

           Kedua, kamu punya apel dengan sedikit bagian apel yang kamu ingin makan. Sudah menjadi kenyataan, apel yang di biarkan tergigit akan lebih membusuk dan akhirnya kita sendiri yang sudah memakannya sedikit pun tidak kembali menikmati apel tersebut karena telah busuk. Begitulah juga hal yang sering terjadi. Ini dapat digambarkan dengan hidup penuh keragu-raguan. Terkadang kita telah mencoba kesempatan tersebut namun ternyata hanya mencoba tanpa tau apa manfaat dan resiko apa yang akan terjadi. Memang beruntung jika kita menghindari resiko buruk tapi apakah akan berdiam diri jika ternyata dalam resiko tersebut terdapat manfaat untuk kita agar menjadi lebih baik?

Ketiga, kamu punya apel dan kamu makan seluruh apel tersebut sehingga kamu menikmati seluruh manfaat yang di berikan apel tersebut. Ini adalah suatu kondisi yang tidak semua orang alami. Hanya bagi yang berani dan terkhusus pantas mendapatkannya karena terdapat kejutan besar yang menanti. Terkhusus yang pantas? Jadi apakah kamu pantas mendapatkan kondisi ini? Jawabanmu ada padamu. Persiapkan apelmu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar