Benito Amilcare Andrea Mussolini (lahir 29 Juli 1883 – meninggal 28 April 1945 pada umur 61 tahun) adalah seorang diktator Italia yang menganut Fasis. Ia adalah diktator Italia pada periode 1922-1943. Ia dipaksa mundur dari jabatan Perdana Menteri Italia pada 28 Juli 1943 setelah serangkaian kekalahan Italia di Afrika. Setelah ditangkap, ia diisolasi. Dua tahun kemudian, ia dieksekusi di Como, Italia utara. Mussolini mengakhiri sebuah dekade seperti di Jerman yang dilakukan diktator Adolf Hitler dengan Nazi-nya.
Mussolini lahir di Predappio, Forlì (Emilia-Romagna). Ayahnya Alessandro seorang pandai besi dan ibunya Rosa seorang guru sekolah. Seperti ayahnya, ia menjadi seorang sosialis berat. Tahun 1902 ia beremigrasi ke Swiss. Karena sulit mencari pekerjaan tetap, akhirnya ia pindah ke Italia. Pada 1908 ia bergabung dengan surat kabar Austria di kota Trento.
Keluar dari situ, ia jadi editor sebuah koran sosialis la Lotta di Class (Pertentangan Kelas). Di sini antusiasmenya pada Karl Heinrich Marx makin besar. Tahun 1910,
ia menjabat sekretaris partai sosialis tingkat daerah di Forlì dan
kepribadiannya berkembang menjadi antipatriot. Ketika Italia menyatakan
perang dengan Kerajaan Ottoman tahun 1911, ia dipenjara karena propaganda perdamaiannya. Ini bertentangan dengan kinerjanya kemudian.
Setelah ditunjuk jadi editor koran sosialis Avanti, ia pindah ke Milan,
tempatnya membangun dirinya sebagai kekuatan berpangaruh atas para
pemimpin buruh sosialis Italia. Ia percaya, para proletar bisa dibuhul
dalam gerakan fascio. Agaknya inilah cikal bakal gerakan fasis, yang lahir di saat perekonomian Italia memburuk akibat perang, dan pengangguran merebak di mana-mana.
Pada Maret 1919, fasisme menjadi suatu gerakan politik ketika ia
membentuk Kelompok untuk Bertempur yang dikenal sebagai baju hitam,
yakni kumpulan penjahat, kriminal, dan preman yang bertindak sebagai
tukang pukul para cukong. Penampilan mereka seram dan tiap hari terlibat
perkelahian di jalan-jalan.
Setelah gagal pada Pemilu 1919, ia mengembangkan paham kelompoknya,
sehingga mulai mendapat pengaruh. Mereka, kaum fasis, menolak parlemen dan mengedepankan kekerasan fisik. Anarki
pecah di mana-mana. Pemerintah liberal tak berdaya menghadapinya. Ia
membawa "geng"nya, sejumlah besar kaum fasis yang bertampang sangar,
untuk melakukan Berbaris ke Roma.
Melihat rombongan preman berwajah angker memasuki Roma, Raja Vittorio Emanuele III menciut jeri. Mussolini diundang ke istana lalu diberi posisi sang Pemimpin. Pada Oktober 1922, Raja memintanya membentuk pemerintahan baru. Jadilah Italia dikelola pemerintahan fasis.
Gebrakan pertamanya setelah memegang kekuasaan, adalah menyerang Ethiopia dengan merujuk pada pandangan rasis Charles Robert Darwin,
"Ethiopia bangsa kelas rendah, karena termasuk kulit hitam. Jika
diperintah oleh ras unggul seperti Italia, itu sudah merupakan akibat
alamiah dari evolusi."
Bahkan ia bersikeras bahwa bangsa-bangsa berevolusi melalui peperangan.
Sehingga jadilah Italia waktu itu salah satu bangsa yang ditakuti sepak
terjangnya.
Yang meresahkan, ketika ia menduduki Abbesinia tahun 1937, kontan dunia tersentak. Teman akrabnya di Eropa adalah Adolf Hitler, dan mereka membuat aliansi, yang menyeret Italia ke dalam Perang Dunia II di pihak Jerman pada 1940. Namun, pasukannya akhirnya kalah di Yunani, Afrika, dan Uni Soviet (Rusia), dan Italia sendiri akhirnya diserbu oleh pasukan Britania Raya dan Amerika Serikat pada 1943. Pada saat itu Mussolini telah diturunkan dari jabatannya oleh raja Victor Emmanuel III dan ditahan di Campo Imperatore, sebuah resor pegunungan terpencil di Abruzzo.
Tak lama kemudian, pasukan khusus Jerman berhasil membebaskan dan mengembalikannya berkuasa di Italia Utara. Tetapi, pada praktiknya ia memerintah sebagai pemimpin boneka, yang sebenarnya berkuasa adalah orang-orang Nazi Jerman.
Akhir riwayatnya tiba tak lama kemudian. Ketika akhirnya Fasis Italia
dikalahkan pada tahun 1945, ia, bersama istri sirinya, dan tiga orang
pendukungnya ditangkap dan kemudian ditembak mati oleh kelompok
perlawanan Italia (tepatnya kelompok komunis)
di sebuah desa bernama Giulino di Mezzegra dan mayat mereka digantung
terbalik dan dipertontonkan kepada publik di pompa bensin di Piazza
Loreto, Milan.
Sebelum digantung, mayat mereka dibawa ke tempat tersebut lalu
ditembaki berkali-kali, diludahi, dilempari batu, dan ditendangi oleh
rakyat yang marah terhadap sepak terjang Mussolini dan Partai Fasis-nya.
Hal ini bertujuan untuk meruntuhkan semangat juang orang-orang fasis dan sebagai pembalasan atas penggantungan beberapa partisan di tempat yang sama oleh otoritas Poros.
Beberapa saat kemudian, kaum partisan menangkap seorang loyalis dan
salah satu pimpinan kaum fasis, Achille Starace dan ia diperlihatkan
mayat Mussolini. Ia memberi penghormatan kepada pemimpinnya tersebut
sesaat sebelum ditembak mati dan ia sendiri turut digantung bersama
mayat Mussolini. Mayat Mussolini kemudian dikuburkan di makam tak
bertanda di Mussoco. Setahun kemudian, di hari Paskah, sisa-sisa pendukungnya menggali kuburnya kembali dan kemudian disembunyikan di suatu tempat bernama Certosa de Pavia, dekat Milan.
Masalah mayat Mussolini sempat menjadi kontroversi di Italia saat itu
dan akhirnya, mayat Mussolini ditemukan dan "disimpan" selama 10 tahun
sebelum dikuburkan di Predappio, Emilia-Romagna, tempat kelahirannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar